Jumat, 05 Desember 2008

Tertibkan Penambang Emas Liar di Siguntu


Banjir Bandang Isyarat Alam dari Daerah Hulu

Banjir bandang yang menerjang lima kecamatan di Kota Palopo, Selasa 4 November silam, memang tidak ada benang merahnya dengan aktivitas penambangan emas secara liar di Bukit Siguntu. Begitupun dengan kegiatan eksplorasi potensi tambang emas di Bukit Mangkaluku, wilayah hulu Latuppa. Namun, boleh jadi, banjir bandang itu sebagai
isyarat alam, kalau di balik potensi emas yang menjanjikan kesejahteraan di Bukit Siguntu dan Mangkaluku, sesungguhnya mangandung bahaya besar yang mengancam keselamatan jiwa banyak manusia. 

Selebihnya, banjir bandang yang menelan satu korban jiwa dan tidak kurang dari 3.500-an rumah warga rusak berat dan ringan, sebagai peringatan alam, agar para penambang liar menghentikan keserakahan menggali tanah dan bebatuan yang mengandung emas bernilai mahal itu di kawasan Bukit Siguntu, termasuk wilayah Mangkaluku.

Paling tidak, Pemerintah Kota Palopo sebagai pihak yang bertanggung jawab dengan keselamatan warganya, hendaknya segera menertibkan para penambang liar di Bukit Siguntu. Bukan tidak mungkin, kesejahteraan yang dinikmati warga saat ini hanya akan menjadi bom waktu di kemudian hari. 
 
”Aktivitas penambangan emas secara liar masih sering berlangsung di Siguntu. Tanpa disadari, aktivitas mereka itu bisa menimbulkan kerusakan alam yang sewaktu-waktu bisa memuntahkan bencana," kata Hairul, ketua Gamapala Kota Palopo, prihatin.
 
Menurutnya, apa yang dilakukan penambang liar, yakni menambang emas tanpa kendali, bisa menjadi bom waktu bagi masyarakat Palopo. Kelak, bila bom itu meledak, akan membawa penderitaan dan kesengsaraan kepada warga berkepanjangan, terutama mereka yang bermukim mulai dari daerah hulu sungai Latuppa sampai daerah hilir.
 
”Saya pikir, kalau warga terus dibiarkan menambang tanpa kendali, cepat atau lambat, bahaya bencana itu akan datang,” katanya. 
 
Boleh saja, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Sumber Daya Alam (BPM SDA) Kota Palopo, Amang Usman berdalih, banjir bandang lalu itu tidak terkait aktivitas penambangan emas di Siguntu. Katanya, banjir bandang menerjang Palopo adalah banjir kiriman disertai longsor dari daerah Bonglo, Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu, yang tumpah masuk ke alur sungai Latuppa.
 
Tapi ingat, aktivitas pertambangan emas secara liar yang dilakukan sekelompok warga di daerah hulu, terutama di sekitar alur sungai Tarra, Siguntu, harus diwaspadai sebagai salah satu ancaman datangnya bencana alam bagi warga Kota Palopo. "Yang diuntungkan hanya sekelompok penambang liar saja, tetapi yang kena bencana ribuan jiwa warga Palopo. Makanya, Pemkot harus tegas melarang aktivitas penambangan liar di bukit Siguntu, termasuk Mangkaluku," tegas Hairul, serius.
 
Kepala Kecamatan Mungkajang, Mas Jaya yang dikonfirmasi Posmetro Palopo mengenai aktivitas pertambangan emas secara liar di Siguntu dan Mangkaluku, secara tegas menyatakan, sejak polisi menangkap sekelompok penambangan liar sekira dua bulan lalu, tidak ada lagi aktivitas pertambangan liar yang dilakukan masyarakat. "Sudah ditertibkan," tegasnya.
 
Sekarang ini, pascabanjir katanya, banyak warga Mungkajang turun ke sungai untuk mendulang emas. "Mereka bukan penambangan emas liar, mereka hanyalah pendulang emas yang mencari rejeki di sungai pascabanjir," kata Mas Jaya, seraya mengakui, pascabanjir, banyak endapan emas terbawa banjir dan longsor dari alur sungai Tarra, wilayah Siguntu.
 
"Emas yang terbawa arus banjir dan longsor itu ramai-ramai didulang warga. Mereka biasanya mendapatkan satu sampai tiga gram emas per hari," kata Mas Jaya, seraya menyatakan, aktivitas pendulangan emas di sepanjang sungai Latuppa sampai ke wilayah Pajalesang tidak akan ditertibkan, mengingat aktivitas pendulangan emas itu sifatnya hanya temporer. 
 
"Kita hanya mengingatkan agar pendulang emas tidak melakukan penggalian di alur sungai, karena bisa merusak alur sungai Latuppa. Silakan saja mendulang emas dari sisa banjir lalu," katanya. (*)

1 komentar:

ickbalqis mengatakan...

bagaimana prediksinya dengan caleg PAN daerah luwu utara dapil 3 kira2 siapa yang berpeluang?klo menurut saya yang bisa lolos no.urut 2 Subehang Mappa karna mempunyai keluarga besar di kota kabupaten dan sangat bermasyarakat juga sangat dekat dengan kalangan remaja.khususnya dalam bidang olah raga..